Vampire Stories X Episode 13 Operasi Darah Hitam
Episode 13: Operasi Darah Hitam
Waktu dalam cerita: Malam ke-460
Tempat: Kastil Elvaron, hutan luar, desa Ardent, reruntuhan desa Mayr
Perintah Sang Raja
Raja Vampir berdiri di tengah ruang pertemuan militer, jubahnya mengembang seperti kabut malam. Di hadapannya, puluhan vampir bersenjata berlutut — mata mereka bersinar, armor mereka mengkilap merah darah.
“Darah yang tidak bisa dikendalikan… harus ditumpahkan. Meski dia adalah bagian dari kita.”
“X adalah senjata yang gagal… atau mungkin lebih dari itu,” desis jenderal vampir, Lord Kael.
“Dia adalah luka terbuka,” kata Raja Vampir datar.
“Dan luka... harus dijahit. Dengan api, jika perlu.”
Di sisi kanan aula, berdiri Elhira, mengenakan baju tempur tipis berwarna hitam keunguan. Mata peraknya tajam, rambutnya diikat tinggi.
“Biarkan aku yang memimpinnya.”
Semua mata menoleh. Termasuk sang raja.
“Dia pernah mempercayaiku. Jika ada harapan… hanya aku yang bisa menyentuhnya.”
Raja memandang anak perempuannya lama.
Lalu akhirnya mengangguk.
“Baik. Kau akan memimpin. Tapi ingat… jika dia tidak berhenti... kau tahu apa yang harus dilakukan.”
Elhira menunduk pelan.
“Ya, Ayah.”
Pasukan Bayangan Bergerak
Malam itu, Operasi Darah Hitam dimulai.
Empat regu vampir elit diberangkatkan dari Kastil Elvaron, menyusuri hutan menuju Desa Mayr — desa terakhir yang dilaporkan hancur.
Mereka tidak menyalakan api. Mereka bergerak dalam diam, dengan sayap dilipat dan taring siap mencabik.
Elhira memimpin dari tengah, mengenakan topeng besi tipis dan membawa tombak berkepala tulang naga — senjata khusus untuk menaklukkan makhluk liar berdarah vampir.
Pemandangan Neraka
Desa Mayr… sudah tidak bisa disebut desa.
Rumah-rumah terbakar. Mayat bergelimpangan. Beberapa digantung di pohon. Anak-anak mati memeluk ibu mereka. Teriakan masih terpantul di dinding-dinding batu, meski suara itu telah mati.
Elhira turun dari kuda bayangannya dan melangkah perlahan.
“X…”
Di tengah desa, bekas sumur tua kini dipenuhi darah. Di sampingnya, sesosok makhluk duduk membungkuk — sayap hitam besar terlipat, tubuh berotot dengan urat darah di permukaannya. Wajah tertutup rambut.
X.
Masih dalam bentuk monsternya.
Elhira mendekat perlahan. Tangannya terangkat.
“X…”
Makhluk itu menoleh.
Matanya merah membara. Mulutnya berlumur darah. Namun di balik tatapan buas… ada air mata.
Pertarungan atau Penyelamatan
“X, dengar aku. Ini aku. Elhira. Kau ingat aku?”
Makhluk itu berdiri perlahan. Sayapnya terbentang. Nafasnya berat.
“PERGI…”
suaranya dalam, bergetar.
“AKU… BUKAN… X…”
“Kau masih bisa kembali,” bisik Elhira.
“Lihat aku… Ini aku. Ratu manja-mu.”
Monster itu menjerit, tangannya mencakar udara.
“AKU TIDAK LAYAK…!!!”
Regu vampir yang bersembunyi bersiap menyerang, tapi Elhira mengangkat tangannya.
“TIDAK ADA YANG MENYENTUHNYA!”
Tapi terlambat.
Salah satu prajurit muda — terlalu takut, terlalu gugup — menembakkan tombak bayangan.
FWAASH!
Tombak itu menusuk bahu monster X.
“ARRRRGGGHHHH!!!”
Makhluk itu mengamuk.
Ia terbang, menyerang. Dua prajurit langsung dicabik. Sayapnya memotong udara seperti pisau. Taringnya menggigit leher, membelah armor.
Elhira melompat ke tengah medan, menahan serangannya dengan tombaknya.
“BERHENTI, X!”
“MATI… SEMUA…!”
Mereka bertarung. Tombak dan cakar. Darah dan air mata. X mengamuk tanpa arah, namun setiap kali Elhira hampir menusuk jantungnya… ia berhenti.
Momen di Bawah Bulan
Mereka berdua jatuh ke tanah. Nafas berat. Luka di mana-mana.
Elhira bangkit duluan, berdiri di atas dada makhluk itu, menahan tombak ke arah jantungnya.
“X. Jika kau masih mendengarku… jika kau masih hidup di dalam sana… berhenti.”
Makhluk itu menatapnya… lalu perlahan menangis.
Air mata jatuh ke tanah berdarah.
“Aku… takut…”
“Aku di sini,” bisik Elhira.
“Kau tidak sendirian.”
Wujud monster itu perlahan mengecil. Sayap memudar. Taring menyusut. X kembali — telanjang dada, tubuh berdarah dan bergetar.
Elhira menjatuhkan tombaknya dan meraihnya dalam pelukan.
“Kau kembali…”
Ilustrasi Momen Cerita Saat Ini
Ilustrasi X dalam wujud monster berdarah duduk di tengah desa hancur, Elhira berdiri di hadapannya dengan tombak siap menembus jantung, namun tak melakukannya. Bulan bersinar penuh di atas mereka, dan bayangan pasukan vampir menyebar di sekeliling.
.png)
0 Response to "Vampire Stories X Episode 13 Operasi Darah Hitam"
Post a Comment